Selasa, 26 Juli 2011

Analisis Kebijakan



BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu-ilmu sosial telah berkembang sedemikian luas melalui kritik terhadap terencana program-program perbaikan sosial atau lebih jelasnya, melalui upaya untuk menemukan apakah aksi ekonomi dan politik tertentu dapat membuahkan hasil yang diharapkan atau diinginkan. Analisis kebijakan dapat dimengerti sebagai proses penghasilan pengetahuan “tentang” dan “dalam” proses kebijakan.

Tantangan baru dari pembuatan kebijakan yaitu partisipasi yang berlebihan, mobilisasi pekerja sektor pelayanan, transportasi nilai-nilai dasar, pemihakan kembali pada kelompok kepentingan tumbuhnya kesenjangan antara warga negara urban dan sub urban, dan terulangnya krisis keuangan.

Pertumbuhan analisis kebijakan adalah sebuah akibat bukan sebuah sebab dari pertumbuhan struktur pemerintahan dan lingkungannya maupun cakupan permasalahan sosial, sesuai dengan pandangan bimbingan tekratis, pengetahuan tentang kebijakan merupakan sumber daya langka yang kepelikannya bagaimanapun dapat meningkat dan pengaruh analisis kebijakan.

Tujuan
Maksud dan tujuan kami untuk mempelajari dan mengkaji masalah analisis kebijakan ini adalah agar kami dapat mengerti dan mendalami proses atau langkah analisis kebijakan ini.

BAB II



PEMBAHASAN



Pengertian
Analisis kebijakan adalah suatu bentuk analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat memberikan landasan dari perbuatan kebijakan dalam membuat keputusan. Dalam analisis kebijakan, kata analisis digunakan dalam pengertian yang paling umum, termasuk penggunaan intuisi dan mengungkapkan pendapat dan tidak hanya menguji kebijakan dalam memilih-milih kedalam sejumlah komponen-komponen tetapi juga perancangan dan sintesis alternatif-alternatif baru. Informasi dan argumen-argumen yang masuk akal yaitu :
Nilai yang dicapainya
Fakta
Tindakan

Argumen-argumen kebijakan yang merupakan sarana untuk melakukan perdebatan mengenai isu-isu diberbagai publik, mempunyai 6 unsur elemen yaitu:
Informasi yang relevan dengan kebijakan
Klaim kebijakan
Pembenaran
Dukungan
Bantahan
Kesimpulan

Bentuk-Bentuk Analisis Kebijakan
Bentuk utama analisis kebijakan dapat dibedakan atas 3 bentuk yang melandaskan atas hubungan antara komponen-komponen informasi kebijakan dan metode-metode analisis kebijakan, ketiga bentuk analisis tersebut adalah analisis prospektif, analisis tetropektif, dan analisis terintegrasi.

(+) Analisis Kebijakan Prospektif. Menurut Walter Williams, analisis kebijakan merupakan suatu alat mensintesakan informasi untuk dipakai dalam merumuskan preferensi kebijakan yang dinyatakan secara kompratif, dalam pengambilan keputusan kebijakan.

(+) Analisis Kebijakan Retrospektif. Analisis kebijakan retrospektif sebagai penciptaan dan transportasi informasi sesudah aksi kebijakan dilakukan mencakup berbagai tipe-tipe kegiatan yang dikembangkan oleh tiga kelompok analisis yaitu :
Analisis yang berorientasi pada disiplin
Analisis yang berorientasi pada masalah
Analisis yang berorientasi pada aplikasi

Pertentangan diantara gaya operasi para analisis kebijakan menunjukkan bahwa analisis yang berorientasi pada disiplin dan masalah kurang berguna bila dibandingkan dengan analisis yang berorientasi pada aplikasi dan secara keseluruhan analisis retrospektif kurang relevan untuk membuat pemecahan masalah kebijakan di banding analisis prospektip.

(+) Analisis kebijakan yang terintegrasi

Analisis kebijakan yang terintegrasi merupakan bentuk analisis yang mengkombinasikan gaya dengan operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada penciptaan dan transformasi informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan diambil.

Perumusan Masalah dalam Analisis Kebijakan
Syarat untuk memecahkan masalah yang rumit adalah tidak sama dengan syarat untuk memecahkan masalah yang sederhana. Masalah yang sederhana memungkinkan analisis menggunakan metode-metode konvensional, sementara masalah yang rumit menuntut analisis untuk mengambil bagian aktif dalam mendefenisikan hakekat dari masalah itu sendiri

Gambaran tentang pemecahan masalah bertolak dari pandangan bahwa kerja kebijakan bermula dari masalah-masalah yang sudah terartikulasi dan ada dengan sendirinya semestinya, kebijakan bermula ketika masalah-masalah yang diketahui nampak, masalah-masalah yang terhadapnya seseorang dapat membuat hipotesis tentang serangkaian tindakan yang mugkin dan yang terhadapnya seseorang dapat mengartikulasikan tujuan-tujuan bukan masalah-masalah yang jelas tetapi kekhawatiran yang bercampur aduk, yang nampak analis kebijakan mengandung proses untuk mencari dan merumuskan masalah-masalah; mencakup penetapan (perumusan) masalah dengan tujuan untuk menginterprestasikan gejala stres yang ada dalam sistem.

Siklus Kebijakan
Perumusan masalah dapat dipandang sebagai suatu proses dengan empat fase yang saling tergantung yaitu pencarian masalah (problem research) pendefenisian masalah (problem defenition), spesifikasi masalah (problem pecification) dan pengenalan masalah (problem sensing)

BAB III
PENUTUP
Demikianlah pembahasan makalah ini semoga bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya.
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas kami dari Kelompok 7 dapat menyimpulkan bahwa :
Analisis kebijakan adalah suatu bentuk analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat memberikan landasan dari perbuatan kebijakan dalam membuat suatu keputusan
Analisis kebijakan menurut Walter Williams, adalah merupakan sesuatu alat mensintesakan informasi untuk dipakai dalam merumuskan preferensi kebijakan yang dinyatakan secara komperatif, diramalkan dalam bahasa kuantitaf dan kualitatif sebagai landasan atau penuntun dalam pengambilan keputusan
Analisis yang terintegrasi merupakan bentuk analisis yang mengkombinasikan gaya dengan operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada percepatan dan transportasi informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan diambil.

Saran
Dari pembelajaran dan pembahasan tentang Mata Kuliah “Pengantar AKK” kami dari Kelompok 7 (Tujuh) sedikit menyarankan agar kiranya dalam proses pembahasan mata kuliah ini dapat lebih ditingkatkan lagi agar supaya kami dapat mengerti lebih dalam lagi khususnya dalam mata kuliah Pengantar AKK ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar